
Di tengah sukacita peringatan hari jadi, terselip pula keheningan. Pemerintah dan masyarakat menundukkan kepala, mengenang jasa para tokoh pejuang pemekaran yang telah mengorbankan tenaga, pikiran, bahkan waktu demi lahirnya Seram Bagian Timur. Doa dan rasa duka yang mendalam turut dipanjatkan atas wafatnya Bupati SBT periode sebelumnya, almarhum Bapak Abdul Mukti Keliobas, sosok yang jejak pengabdiannya tetap hidup dalam ingatan masyarakat dan tertulis abadi dalam sejarah Bumi Ita Wotu Nusa.
Rombongan pembawa Bendera Pataka Memasuki Lokasi Upacara diringi Dengan Tarian Belan
Pagi itu, Halaman Kantor Bupati Seram Bagian Timur seakan
berbicara. Derap langkah peserta upacara berpadu dengan warna-warni pakaian
adat yang dikenakan, menciptakan suasana khidmat sekaligus hangat. Di bawah
langit Bumi Ita Wotu Nusa, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur memperingati
Hari Jadi Kabupaten ke-22—sebuah perayaan yang bukan hanya tentang usia, tetapi
tentang perjalanan, pengorbanan, dan harapan. Jumat, 18 Desember 2025.
Bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri, Lc,.M.Si,
berdiri tegak sebagai Matale Na, memimpin langsung upacara bendera yang
sarat makna. Tema “Gerak Cepat Bersama Membangun SBT” bergema sebagai
seruan moral bagi seluruh anak negeri. Di usia yang masih muda, SBT ditantang
untuk terus melangkah lebih berani, bergerak lebih cepat, dan bekerja lebih
erat demi masa depan yang lebih baik.
Dalam amanatnya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat
untuk memaknai usia ke-22 sebagai energi perubahan. Ia menegaskan bahwa
semangat muda harus diterjemahkan dalam kerja nyata—kerja yang lahir dari
kebersamaan, keikhlasan, dan rasa cinta terhadap daerah. Bagi SBT, pembangunan
bukan sekadar deretan program, melainkan ikhtiar bersama untuk menghadirkan
keadilan dan kesejahteraan.
Momentum peringatan ini pun dimanfaatkan untuk menyampaikan
kabar yang menyejukkan hati masyarakat. Pemerintah daerah menghapus denda
administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun
2018 hingga 2024, berlaku mulai 18 Desember 2025 sampai 31 Maret 2026. Sebuah
kebijakan yang mencerminkan keberpihakan pemerintah kepada rakyat, sekaligus
ajakan untuk tumbuh dan bertanggung jawab bersama.
Rasa syukur semakin terasa saat apresiasi disampaikan kepada
PT PLN (Persero) atas hadirnya layanan listrik 24 jam di wilayah Kwamor,
Kefing, Namalomin, Pulau Panjang, Effa, dan Teor. Bagi masyarakat di wilayah
tersebut, terang yang kini tak lagi terputus adalah simbol harapan—harapan akan
pendidikan yang lebih baik, ekonomi yang bergerak, dan kehidupan yang semakin
layak.
Namun, di tengah sukacita peringatan hari jadi, terselip
pula keheningan. Pemerintah dan masyarakat menundukkan kepala, mengenang jasa
para tokoh pejuang pemekaran yang telah mengorbankan tenaga, pikiran, bahkan
waktu demi lahirnya Seram Bagian Timur. Doa dan rasa duka yang mendalam turut
dipanjatkan atas wafatnya Bupati SBT periode sebelumnya, almarhum Bapak Abdul
Mukti Keliobas, sosok yang jejak pengabdiannya tetap hidup dalam ingatan
masyarakat dan tertulis abadi dalam sejarah Bumi Ita Wotu Nusa.
Upacara ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Sekretaris Daerah,
Para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, Anggota DPRD Provinsi Maluku, unsur
Forkopimda, jajaran pimpinan OPD, tokoh
adat, tokoh agama, serta berbagai elemen masyarakat. Mereka hadir bukan sekadar
sebagai tamu, tetapi sebagai saksi perjalanan sebuah daerah yang terus
bertumbuh.
Di usia ke-22, Seram Bagian Timur menatap masa depan dengan hati yang penuh harap. Dengan langkah yang disatukan oleh semangat kebersamaan, SBT bertekad untuk terus bergerak cepat—membangun, menjaga, dan mencintai daerah ini sebagai rumah bersama.
kKeterangan Foto : Bupati Seram Bagian Timur Memimpin Upacara HUT SBT yang Ke-22 Tahun
KKeterangan Foto : Suasana Upacara HUT SBT Di Halaman Kantor Bupati